Manusia memang memiliki sifat yang tidak pernah puas, atau tidak merasa
cukup atas segalanya. Dari sifat tersebut ada salah satu sifat jelek yang ikut
terlibat dalam sifat ketidak puasan itu yaitu sifat “Iri”. Nah jadi apasih yang
lo tau tentang arti iri? Lo pernah kan iri sama apapun? Pasti jawabannya
pernah. Ya karna itu tadi manusia tidak pernah merasa puas. Pasti suatu ketika
lo pernah berucap seperti ini “Gue pengen loh kayak dia.”, “Gue pengen loh beli
sesuatu kek dia.”, “Kenapa sih kok dia bisa, gue enggak?” dan sebagainya. Sadar
gak sih lo, itu termasuk yang dinamakan iri. Iri itu bukan hanya tidak suka
melihat apa yang orang lain punya, apa yang orang lain dapatkan, atau apa yang
orang lain rasakan. Iri juga lebih kepada kita ingin seperti dia. Seperti kita
termotivasi oleh suatu objek yang merangsang otak dan hati agar dapat mencapai
suatu kepuasan. Padahal itu tidak lain efek dari termakan rasa iri itu sendiri.
Motivasi tersebut berupa suatu tipuan semu untuk menyamarkan rasa iri terhadap
sesuatu yang sedang kita lakukan. Hebat sekali kan sifat ‘iri’ itu? Sebuah racun tak kasat mata dan bisa membunuh siapa saja
yang sudah mengalaminya dengan kegelapan semesta. Bisa jadi seperti itu kata
kiasnya.
Jadi bahaya banget kalo kita udah iri sama orang. Rasa iri itu bahkan bisa
merubah kita jadi orang lain. Bahkan sampai kita gak ngenalin diri kita
sendiri. Itu kalo kita udah ke tahap yang danger dari sifat iri itu. Dimanakah
sifat iri itu bermula? Karna ini sudah jaman teknologi, so pasti kita lihat
dari sosial media ke postingan teman-teman kita. Misal teman kita bisa
jalan-jalan ke tempat-tempat bagus dan dia posting di akun sosmednya lewat
story atau wall sosmednya. Kita liat postingan itu, dari situ akan tumbuh
berbagai perspektif di otak kita, berawal dari rasa kagum sesudahnya muncul
kata “Kapan ya gue bisa kek dia, mau loh kek gitu, gini terus hidup gue”. Memang
itu hanya sebatas ungkapan saja, tetapi bila sudah masuk kedalam fikiran, lalu rekat
akan timbul sebuah motivasi “Gue pengen kek dia” dan kita akan ngelakuin apapun
biar bisa kek dia. Itu bagus kalau positif, kalau malah ke arah yang negatif? Kan
bakal ngerugiin diri sendiri, udah gitu awalnya dari rasa iri. Udah... lo buat
hidup lo jadi merasa gak terhormat, buat hidup lo kacau, dan kelar hidup lo. Itu
salah satu efek berat dari rasa ‘iri’. Dan Allah gak suka sama sifat itu.
Terus gimana sih biar gak iri? Banyak-banyakin bersyukur, itu salah
satunya. Jangan iri liat temen posting dia bahagia, dia sukses, dia banyak buka
usaha, dan lain sebagainya. Itu semua udah rezeki dia, dan Allah yang ngasih. Jadi apa
yang udah dikasih sama Allah itu adalah tanggung jawab sebenernya. Kita bisa
menjaganya dengan baik atau tidak. Rezeki dan semuanya itu adalah tanggung
jawab. Misal rezeki uang dari hasil usaha kita yang lumayan banyak, atau kita
lagi fokus sama usaha yang sedang kita rintis. Gara-gara hal tersebut tanpa kita
sadari kita jauh dari Allah padahal Allah yang udah kasih itu semua. Nah itu tadi
kita harus pandai-pandai menyikapinya, karna pada dasarnya semua yang udah Allah
kasih untuk kita adalah sebuah tanggung jawab besar yang akan membawa kita ke
arah yang baik atau buruk, tergantung kita bisa menyikapinya atau tidak. Jadi itu
tadi jangan iri sama orang lain. Rezeki, jodoh, kematian ada di tangan Allah. Kita
juga gak tau kan orang yang kita iriin itu setelahnya akan bagaimana. Jadi biarin
aja mau orang lain itu sukses, hebat, dan sebagainya karna itu semua Allah yang
ngatur kita gak tau setelahnya bakal gimana. Jadi yang harus kita perbuat
hanyalah bersyukur atas apa yang udah Allah kasih ke kita. Karna kita semua
punya cara kita sendiri-sendiri buat menyikapinya. Perjuangin apa yang ingin kita ingin
perjuangin, lakuin apa yang ingin kita lakuin tanpa dibalut rasa iri, tanpa apa
yang dilarang oleh Allah.
Tetap semangat dalam menjalani hidup. Kita bisa kok. Tetap menjadi diri
sendiri. Jangan pengen jadi orang lain, lo harus lebih baik dari dia dong, jan
mau disama-samain. Fightingg!!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar